Telusuri Jejak Masa Kecil Obama Ketika Tinggal di Indonesia

Film Obama Anak Menteng memasuki masa tayang perdana di bioskop-bioskop tanah air hari ini (1/7). Film yang diproduksi oleh MVP Pictures itu menuai banyak perbincangan. Mulai pembuatan, penentuan pemain, hingga masalah sutradara. Tapi, akhirnya, dengan cara sederhana, John De Rantau bisa menyampaikan pesan bahwa setiap anak adalah pahlawan bagi keluarganya.

Digambarkan dalam film tersebut, Barack Obama yang ketika kecil dipanggil Barry (Hasan Faruq) itu harus menyesuaikan diri dengan kehidupan baru. Ketika berusia sembilan tahun, oleh ibunya, Ann Dunham, Barry diajak ke Jakarta untuk tinggal bersamanya.

Dunham saat itu menikah dengan Lolo Soetoro. Perawakan Barry yang berbeda dengan teman sebaya menjadikan keunikan tersendiri baginya.

Awalnya, perbedaan yang dibawa Barry itu cukup menyulitkannya dalam bergaul dengan kawan sebaya di lingkungan rumah maupun sekolah. Tapi, atas bantuan Slamet dan Yuniardi serta pembantunya yang seorang transgender, Turdi (Teuku Zacky), Barry bersahabat dengan teman sekitar. Film itu juga menggambarkan dia belajar bermain tenis meja, kelereng, layang-layang, hingga sepak bola.

Menurut John De Rantau, meski film tersebut menjadi sorotan karena memvisualisasikan presiden AS, dirinya tak ingin mengemasnya dengan spektakuler. Pembuat film Denias Senandung di Atas Awan tersebut justru ingin filmnya dikemas sederhana. Supaya bisa dinikmati oleh semua kalangan, dan yang terpenting, pesan positifnya sampai ke penonton.

John yang ditemui Selasa malam (29/6) di FX Plaza Sudirman menjamin bahwa seluruh isi film garapannya itu bisa dipertanggungjawabkan. "Memang saya akui ini kerja cepat dan gila. Waktunya cuma sebulan dan yang dibuat tidak main-main. Saya kerja penuh dengan pressure tinggi dan takut untuk membuat kesalahan sekecil apa pun,'' katanya.

Dalam waktu yang supercepat itu, John harus kembali menelusuri jejak masa kecil sang presiden ketika masih tinggal di Indonesia. Termasuk, menggali kisah dari teman masa SD Barry seperti Slamet dan Yuniardi. "Bisa saya pastikan bahwa 80 persen cerita dalam film ini keluar dari narasumber yang valid. Begitu juga tentang Turdi yang seorang banci. Sosok Turdi memang sampai saat ini tidak ketahuan di mana, tapi cerita tentang dia memang ada. Tentu semuanya juga sudah saya filter. Mana yang pantas divisualisasikan, mana yang tidak," paparnya.

Memang ada beberapa adegan yang menurut penuturan narasumber terjadi tapi tidak diangkat oleh John. Di antaranya, Barry belajar salat.

Di luar masalah teknis dan produksi, pembuatan film Obama Anak Menteng diwarnai oleh isu konflik internal yang terjadi antara John De Rantau dan Damien Dematra. Saat awal pembuatan film itu dipublikasikan, disebutkan bahwa sutradara Obama Anak Menteng adalah John dan Damien. Ketika pada Selasa malam (29/6) film tersebut diputar perdana untuk media, nama mereka juga masih ditulis sebagai sutradara. Tapi, John sebenarnya pernah mengucapkan bahwa dirinya tidak menganggap Damien sebagai sutradara.

Dialah sutaradara yang sesungguhnya. Penyebabnya adalah Damien tidak terlibat langsung dalam penggarapan film di lapangan. "Tanya saja sama kru atau pemain yang lain. Pernah nggak dia ke lapangan," ucapnya. Saat pers screening pun, Damien tak terlihat. Tapi, John enggan membahasnya lebih lanjut.Jawapost.com
You can leave a response, or trackback from your own site.