Indonesia Bisa Jadi Produsen Kakao Terbesar Dunia

Mahendra Siregar Wakil Menteri Perdagangan,mengatakan Indonesia berpeluang besar menjadi produsen biji kakao terbesar di dunia. Indonesia dinilai memiliki kemampuan untuk memproduksi biji kakao dalam jumlah cukup besar.

Selain itu, tingkat konsumsi kakao di Indonesia dan negara Asia lainnya masih sangat rendah, jika dibanding beberapa negara Eropa. "Jadi, ini menunjukkan komoditas kakao masih cukup potensial," kata Mahendra seperti dikutip dari laman Kementerian Perdagangan.

Menurut dia, kakao merupakan penyumbang ekspor ketiga terbesar dalam kelompok produk ekspor hasil pertanian. Terkait peningkatan ekspor beberapa komoditas, Kementerian Perdagangan menjalankan program 10+10 dengan menetapkan prioritas pada 10 produk utama dan 10 produk potensial.

"Dalam hal ini, kakao merupakan salah satu produk utama yang juga mendapat perhatian," tuturnya.

Berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) pada 2009, sebagai produsen ke-3 kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, Indonesia perlu meningkatkan produksinya.

Selain meningkatkan produksi, menurut Mahendra, mutu kakao Indonesia juga perlu ditingkatkan. Apalagi, Indonesia memiliki keunggulan, karena kakao di dalam negeri memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki negara lain yaitu tidak mudah meleleh.

Menurut Mahendra, kakao mempunyai peranan penting terhadap kinerja ekspor nonmigas Indonesia.

Kinerja ekspor Indonesia selama lima tahun terakhir periode 2005-2009 menunjukkan tren positif. Pada 2005, nilai ekspor mencapai US$85,66 miliar, sebelum meningkat menjadi US$100,79 miliar pada 2006.

Selanjutnya, ekspor pada 2007 menjadi US$114,10 miliar dan US$137,02 miliar selama 2008. Meskipun pada 2009 krisis keuangan global melanda dunia, Mahendra mengatakan kinerja ekspor masih mampu menyentuh US$116,51 miliar. Meski demikian, perolehan nilai ekspor itu turun 18,89 dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara itu, memasuki 2010, kinerja ekspor juga menunjukkan peningkatan signifikan. Selama periode Januari-Maret 2010, ekspor kakao mengalami surplus US$5,57 milliar.

Total ekspor pada Januari-Maret 2010 mencapai US$35,54 miliar atau meningkat 54,31 persen dibanding periode sama 2009 yang sebesar US$23,03 miliar. Untuk periode 2004-2009, negara tujuan ekspor kakao Indonesia adalah Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Brasil, dan Prancis.

You can leave a response, or trackback from your own site.